Malam ini di hari Sumpah Pemuda, PT Astra Internasional Tbk menggelar acara pemberian penghargaan kepada pemuda-pemuda inspiratif di Indonesia. Siapa saja?
Acara penganugerahan SATU Indonesia Awards 2013 ini memberikan penghargaan kepada pemuda-pemudi yang berkontribusi dalam 5 bidang.
Hadir pada acara ini Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu dan Presiden Direktur Astra Internasional Prijono Sugiartono.
SATU Indonesia Awards menyaring pemuda-pemudi Indonesia yang memberikan kontribusi kepada masyarakat di sekitarnya. Katagori penghargaan dibagi dalam 5 bidang, yaitu pendidikan, lingkungan, Usaha Kecil dan Menengah (UKM), kesehatan serta teknologi. Mereka rata-rata berusia di bawah 35 tahun.
Prijono menjelaskan, acara ini merupakan kontribusi sosial Astra Internasional terhadap negeri. Khususnya untuk mengapresiasi kalangan pemuda yang bertepatan dengan peringatan sumpah pemuda.
"Kami bersyukur dan sekaligus bangga melihat kiprah para penerima apresiasi SATU Indonesia Award ini. Baik yang baru menerima maupun penerima sejak 2010. SATU Indonesia adalah wadah adalah kegiatan sosial di group Astra. Kita perlu satu kesatuan dari kegiatan di group. Kerjasama dengan Tempo menyelenggarakan malam apreasiasi satu Indonesia Awards merupakan apreasi kepada pemuda," ucap Prijono pada acara penganugerahan di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (28/10/2013).
Di tempat yang sama, Mari menjelaskan, acara ini bisa menginspirasi para pemuda-pemudi Indonesia. Khususnya berkarya para era sekarang
"Ini momen yang tepat momen memperingati sumpah pemuda 85 tahun lalu. Pemuda-pemudi kita tantangan berbeda dengan saat ini. Semangat pemuda berjuang untuk bangsa. Di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Kami berinteraksi dengan komunitas pemuda. Rasa optimisme bangkit. Acara ini bisa menginspirasi untuk berjuang demi bangsa," jelasnya.
Berikut ini penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2013, yakni katagori:
1. Bidang Teknologi: 'Pahlawan Anti Nyamuk', Andy Suryansah asal Krembangan, Surabaya.
Andy Suryansah tinggal di Kampung Dupak Rukun, Kelurahan Dupak, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya. Ia menciptakan produk bernama Falle, yang memadukan dua teknologi, yaitu teknologi ultraviolet (UV) dan audiosonik. Alat tersebut berhasil mengurangi perkembangbiakan nyamuk di desanya, sehingga angka penderita penyakit demam berdarah serta penyakit lain yang disebabkan oleh nyamuk menurun.
2. Bidang Kesehatan: 'Sahabat Lansia Luak Bega', Hardinisa Syamitri asal Talang Anau, Sumatera Barat.
Hardinisa Syamitri atau yang biasa disapa Icha, menjadi tenaga kesehatan di Jorong Luak Bega, Talang Anau, Kecamatan Gunung Omeh, Sumatera Barat. Icha membentuk perkumpulan orang lanjut usia (lansia) atau para jompo yang diberi nama Sehat Rohani Jasmani (Seroja), dengan tujuan antara lain mencegah penyakit degeneratif yang menimpa lansia seperti stroke dan hipertensi. Ia mendorong lansia agar rajin memeriksakan kesehatan mereka secara berkala.
3. Bidang Usaha Kecil dan Menengah: 'Pemberdaya Para Penderes', Rizki Dwi Rahmawan asal Somagede, Jawa Tengah.
Rizki membuat perubahan di kelompok-kelompok petani penderes di Desa Kemawi Kecamatan Somagede Jawa Tengah. Selain perubahan cara mengolah nira, peran kelompok menjadi lebih kuat sehingga memiliki daya tawar tinggi. Saat ini, terdapat sekitar 250 petani yang menjadi mitra pemasok gula kristal baik bentuk kemasan maupun curah yang mampu diberdayakan laki-laki berusia 26 tahun ini.
4. Bidang Lingkungan: 'Penyalur Air Tanah Kapur', Joko Sulistyo asal Wonogiri, Jawa Tengah.
Joko Sulistyo adalah salah satu anggota pencinta alam KMP Giri Bahama, Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Solo yang membantu warga Desa Pucung, Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah yang kesulitan air bersih. Saat ini, air pun sudah mengalir ke Desa Pucung. Masyarakat bisa mengambil air di bak-bak penampungan di sekitar desa kapan saja.
5. Bidang Pendidikan: 'Perjuangan Pendidikan Aikperapa', Marwan Hakim asal Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.
Marwan Hakim adalah tokoh pendidikan sekaligus ustad di Desa Aikperapa, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Ia memelopori pendirian SMP dan SMA di Aikperapa. Sekolah yang didirikannya pada tahun 2004 itu sudah meluluskan 200 orang untuk tingkat SMP dan 50 orang untuk tingkat SMA.
Sumber : http://m.detik.com/finance/read/2013/10/28/200200/2397833/4/2/astra-beri-penghargaan-ke-pahlawan-anti-nyamuk-hingga-penyalur-air-tanah-kapur